Benarkah stok kondom pada salah satu toko di Sekaran selalu habis?

Sebagian orang mungkin akan merasa jengah begitu mendengar kata "kondom". Tak bisa dipungkiri, budaya kita sebagai orang timur akan terus menabukan hal yang bernama seks dan turunannya. Bahkan karena saking ditabukannya, mungkin ada juga sebagian kecil dari kita yang tidak tahu apa itu kondom.

Kondom adalah alat kontrasepsi keluarga berencana yang terbuat dari karet dan pemakaiannya dilakukan dengan disarungkan pada kelamin laki-laki ketika akan bersenggama (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 586).
Kontrasepsi adalah cara untuk mencegah kehamilan (dengan menggunakan alat atau obat pencegah kehamilan, seperti spiral, kondom, pil antihamil) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 592)

Beberapa waktu yang lalu saya sempat berbincang-bincang dengan teman lama saya, sebut saja Kumbang, 25 tahun. Dia menyampaikan informasi yang kebenarannya perlu untuk ditelusuri bahwa stok kondom pada salah satu toko di Sekaran selalu habis. Sekali bahkan dua kali dia mencoba membeli di tempat yang sama, jawaban yang diperoleh tetap sama : habis. Bila kita berbaik sangka semoga saja yang membeli adalah para mahasiswa yang sudah menikah, yang memang menunda kehamilan atau warga sekitar kampus. Yang menjadi pertanyaan adalah apabila ternyata apabila mayoritas pembeli adalah mereka yang belum menikah?

Memang sejak awal mula kondom memicu perdebatan pro dan kontra. Satu sisi positif adalah mencegah berbagai penyakit kelamin dan satu sisi negatif yang lain dapat disalahgunakan dalam seks pranikah. Dalam posting kali ini saya tidak
perlu mengaitkan dalil agama tentang seks di luar pernikahan karena ini di forum diskusi umum, sedangkan diskusi agama sudah "dirapikan" oleh administrator.
Mengenai seks pranikah, barangkali kita menyangka bahwa hal itu apabila kita sudah melakukan senggama atau istilah kerennya ML "making love" alias bercinta, padahal aktifitas yang sekarang umum dilakukan pasangan belum menikah seperti kissing/ciuman bibir juga merupakan aktifitas seks. Menurut beberapa sumber, ciuman bibir adalah awal dalam foreplay (kata orang, "pemanasan") sebelum senggama. ciuman di pipi atau kening? ciuman di tangan saat si "dia" mengantar berangkat kuliah? ah,itu lain lagi Smiley

Barangkali ada yang berminat riset tentang aktifitas seks pranikah mahasiswa/mahasiswi Unnes? Bila terasa enggan, cukuplah bertanya dalam hati, berapakah jumlah mahasiswi Unnes yang masih perawan? Menimbang semangat persamaan jender, pertanyaan ini juga patut diutarakan dan mungkin menohok kaum pria, berapakah jumlah mahasiswa Unnes yang masih perjaka? Smiley

Posting ini tentu kurang menyenangkan bagi beberapa orang. Oleh karena itu, saya mohon maaf bagi mereka yang kurang berkenan. Saya tunggu komentar, tanggapan, dan sanggahan baliknya. Terima kasih. Tabik.
SUMBER
Kirim Pesan ya