Saya punya teman, dan teman saya juga punya teman. Nah, temannya teman saya ini, hebat sekali. Dia selalu menjadi yang terbaik, terbagus dan nomer satu dibandingkan teman-temannya teman saya. Menurut saya, temannya teman saya itu, bahkan selalu lebih baik dibandingkan semua teman yang saya punya.
Supaya tidak bingung, kita beri saja nama samaran. Teman saya namanya Ronggo, dan temannya namanya Agos. Segala kesamaan nama adalah kebetulan belaka. Sedangkan isi cerita dan lokasi serta waktu merupakan kisah nyata dan akurat.
Agos ini sangat hebat. Bagaimana tidak hebat jika setiap ada cerita kehebatan seseorang selalu saja dia ada di dalam cerita itu. Bukan hanya ada, namun juga menjadi tokoh sentral yang paling jagoan. Last man standing. Superhero. Kelompok lakon. Pokoknya yang terbaik deh.
Supaya tidak bingung, kita beri saja nama samaran. Teman saya namanya Ronggo, dan temannya namanya Agos. Segala kesamaan nama adalah kebetulan belaka. Sedangkan isi cerita dan lokasi serta waktu merupakan kisah nyata dan akurat.
Agos ini sangat hebat. Bagaimana tidak hebat jika setiap ada cerita kehebatan seseorang selalu saja dia ada di dalam cerita itu. Bukan hanya ada, namun juga menjadi tokoh sentral yang paling jagoan. Last man standing. Superhero. Kelompok lakon. Pokoknya yang terbaik deh.
Misalnya, Ronggo cerita, ada temannya yang dari Tukang Parkir menjadi Network Administrator dalam waktu kurang dari setahun. Padahal dia drop out SD. Tanggapan Agos, “Iya, anak itu emang hebat setelah gue ajarin prinsip-prinsip dasar network.”
Ada lagi cerita lain, Ronggo bercerita soal motornya yang sanggup berlari di atas 100 KM/jam. Agos akan menimpali, bahwa motor Ronggo bisa seperti itu sejak mesinnya diperiksa Agos saat dipinjam dulu.
Cerita Ronggo lainnya, ada kenalannya cewek yang kini tampak jauh lebih cakep dan makin pinter dibanding saat SMA dulu. Padahal waktu SMA, cewek ini lugu dan tidak populer. Tanggapan Agos? “Oia, aku juga kenal baek. Dia itu makin cantik setelah sempat pacaran ama gue. Gue sering diajak ke salon ama ngemall biar rada gaul.”
Yang saya penasaran, bagaimana tanggapan Agos kalau Ronggo atau teman yang lain bercerita soal Tuhan? Apakah Agos akan menjadi TuhanNya Tuhan? Atau Agos mengklaim dia yang ngajarin Tuhan?
Atau, bagaimana kalau Ronggo bercerita soal kambing jantan yang sanggup kawin dengan 10 kambing betina dalam waktu sehari? Apakah Agos akan bercerita bahwa dia sanggup mengawini 15 kambing betina dalam waktu sehari? Atau Agos akan bilang bahwa dialah yang memberi obat kuat pada kambing jantan ini?
Saya sangat kagum dengan Agos. Hebat banget yah?
Anda punya teman seperti temannya teman saya ini?
Sekali lagi, kesamaan nama hanyalah kebetulan belaka. Untuk mempermudah memahami cerita.
Kirim Pesan ya
3 comments:
duh mass, banner nya dah jadi tapi bingung nih ngirimnya gimana....saya pasang di postingna saya tuh nanti konfirmasi yah mass..!
hehehe... awalnya kok mirip bangeut ama laguna Bang Iwan Fals yach.. tapi ini ngga pake kaca mata tebalkan kan ??
btw : met kenal mas Ronggo
1. http://i227.photobucket.com/albums/dd17/dvallen/tatin2.gif/
2. http://i227.photobucket.com/albums/dd17/dvallen/tatin1.gif/
alamatnya tuh mass...saya buat 2 silahkan yah mass....modelnya sederhana sekali.(belum banyak ide kreatifnya)
sukses selalu buat mass Ronggo.
Posting Komentar
Sering sering tulis komentar anda !!! akan sangat membantu bagi kemajuan TANPATINTA
Gunakan Nama/URL masukan nama dan URL anda