Shaih-nya, Muslim meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu Alaihis Sallam yang bersabda,
“Pada Hari Kiamat penghuni neraka, yang dulunya penghuni dunia yang paling enak hidupnya didatangkan, lalu dicelupkan sekali saja ke neraka. Pernah merasakan kenikmatan?’ Orang tersebut menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Tuhanku.’ Penghuni surga, yang dulunya penghuni dunia yang paling menderita didatangkan, lalu dicelupkan sekali saja ke surga. Dikatakan kepadanya, ‘Hai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kesengsaraan?’ Orang itu menjawab, ‘Tidak, demi Allah. Aku tidak pernah merasakan penderitaan dan melihat kesengsaraan sebelum ini’.” (Diriwayatkan Muslim).
Manusia Paling Menderita
Di dunia ini, terkadang kita lihat orang Mukmin hidup sengsara, miskin, disiksa, diusir, dan ditindas bangsanya sendiri, hanya karena ia mengatakan laa ilaaha illallah muhammad rasulullah (Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad itu utusan Allah), menolak sujud dan ruku’ kepada selain Allah Ta’ala, serta enggan memberikan salah satu nama atau sifat-Nya kepada selain Dia. Kelak, ia menghuni surga dan didatangi pada Hari Kiamat, lalu dicelupkan di surga. Setelah itu, ia ditanya, “Apakah engkau pernah mengalami penderitaan sebelum ini?”
Kendati melihat berbagai penderitaan selama hidupnya dan mengalami penderitaan panjang semasa diuji, orang Mukmin bersumpah dengan nama Allah Ta’ala pada hari itu. ia yang bukan tipe pembohong semasa hidup di dunia, apakah Anda lihat dia berbohong pada hari mencekam itu?
Jawaban yang diberikan orang Mukmin penghuni surga di atas bukan jawaban bohong dan mengada-ngada. Namun, perasaan yang menguasai dirinya sesudah dicelup ke surga. Di sana, ia lihat istana surga dibangun dari batu bata emas dan perak. Ia lihat sungai-sungai yang dibawahnya mengalir sungai-sungai susu, madu, kharm, dan air, di sebuah pemandangan menakjubkan, yang belum pernah ia lihat di dunia. Di sana, ia lihat tanah surga berasal dari za’faran, lumpurnya dari kesturi, dan krikilnya dari mutiara. Di sana, ia lihat bidadari-bidadari jelita, yang jika salah seorang dari mereka melihat dari langit, tentu ia menutup sinar matahari. Di sana ialihat istana-istana seperti kemah, dibuat dari mutiara dan di dalamnya ada istri-istri orang Mukmin. Di sana ia lihat burung-burung dengan warna-warninya yang amat menarik. Dan, seabrek kenikmatan lainnya. Itu semuanya membuatnya lupa kesengsaraan yang pernah ia lihat di dunia. Lalu, ia bersumpah dengan nama Allah Ta’alabahwa ia tidak pernah melihat kesengsaraan dan mengalami penderitaan sebelum ini.
Bagaimana Orang Mukmin Hidup di Dunia?
Orang Mukmin menyadari betul hakikat dunia ketika hidup di dalamnya. ia tahu dunia itu tempat ujian dan jembatan menuju akhirat. Ia hidup di dunia seperti layaknya orang asing, seperti diperintahkan Rasulullah Shallallahu Alaihis wa Sallam ketika bersabda kepada Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma,
“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir”. (Diriwayatkan At-Tirmidzi).
Ibnu Umar Radhitallahu Anhuma berkata:
“Jika Anda berada di sore hari, Anda jangan menunggu pagi hari. Jika Anda berada di pagi hari, Anda jangan menunggu sore hari. Gunakan sehatmu untuk masa sekitmu dan masa hidupmu untuk masa matimu.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
Begitulah, ia tahu betul makna kehidupan dunia. Orang asing paham negeri yang ia singgahi itu akan ia tinggalkan pada suatu waktu. Karena itu, ia tidak bertindak layaknya orang mukmin. Begitu juga musafir. Ia dinamakan abirul sabil (pelintas jalan), karena tidak pernah menetap di tempat yang ia lewati, namun ia melewatinya dengan cepat, menuju tempat tinggalnya.
Orang Mukmin hidup dengan perasaan seperti itu. ia selalu “berjalan”. Ia berbekal sebanyak mungkin dengan bekal yang membantunya mengarungi jalan, hingga tiba di tempat tujuan, yaitu surga. Ia juga membekali dirinya dengan senjata untuk melindungi dirinya dari perampok jalanan, yaitu kemaksiatan, yang ingin memotong jalannya dan merampok “assetnya”.
Orang Paling Enak Hidupnya
Sedang orang-orang yang tidak merasakan seperti di atas, maka salah seorang dari mereka, kendati memiliki segudang kenikmatan dunia: harta, tahta, istana, kendaraan, status sosial tinggi, kekuasaan, marga terhormat, pembantu, militer, dan senjata, namun ketika ia dicelupkan ke neraka, lalu merasakan panasnya yang lebih panas enam puluh sembilan kali dari panas versi dunia. Atau ia melihat pohon Zaqqum, yang seandainya satu tetesnya menetes ke dunia, maka satu tetes itu merusak sumber kehidupan seluruh penghuni dunia. Atau ia lihat gigi geraham orang kafir sebesar Gunung Uhud dan kulitnya menebal setebal perjalanan tiga hari. Atau ia lihat air panas diminum penghuni neraka, lalu air panas itu memotong usus-usus mereka. Atau ia lihat barang tambang meleleh ditumpakan ke kepala penghuni neraka. Atau ia lihat langsung tangis penghuni neraka, sumpah serapah, dan penyesalan mereka. Dan, melihat siksa-siksa lain yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, dan terbayang di benak manusia. Maka, ia bersumpah dengan nama Allah Ta’ala bahwa ia tidak pernah merasakan kenikmatan dan memandang sebentar masa hidupnya di dunia, hingga kurang dari masa hidup yang sesungguhnya di dunia.
0 comments:
Posting Komentar
Sering sering tulis komentar anda !!! akan sangat membantu bagi kemajuan TANPATINTA
Gunakan Nama/URL masukan nama dan URL anda